bharada

Taman Nasional Manusela – Alam, Tumbuhan Fauna & Wisata

Taman Nasional Manusela – Alam, Tumbuhan Fauna & Wisata
Taman Nasional Manusela – Alam, Tumbuhan Fauna & Wisata

Taman Nasional Manusela atau TN Manusela adalah taman nasional yang berlokasi di Pulau Seram. Lokasi tersebut menjadikan tempat ini kaya akan tipe ekosistem dan vegetasi alasannya kondisi bentangan alamnya yang bervariasi.





Taman nasional seluas kurang lebih 189.000 hektar ini menjadi habitat untuk aneka macam jenis satwa baik endemik maupun langka serta fauna yang bermacam-macam. Hanya saja beberapa spesies dimengerti sudah nyaris punah akibat perburuan liar. Selain itu, taman nasional ini juga mempunyai banyak sekali destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.






Kondisi Alam Taman Nasional Manusela









1. Letak dan Topografi





Secara geografis Taman Nasional Manusela terletak pada koordinat 02°48′ – 03°18′ Lintang Selatan dan 129°06′ – 129°46′ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif kawasan ini berlokasi di Kecamatan Seram Utara yang beribukota di Wahai dan Kecamatan Seram Selatan yang beribukota di Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.





Topografi tempat ini bervariasi dari datar sampai dengan berbukit dan bergunung dengan puncak tertinggi berada pada Gunung Binaya setinggi kurang lebih 3.027 meter di atas permukaan bahari. Beberapa area juga cukup terjal.





2. Iklim dan Hidrologi





Kondisi iklim di kawasan ini adalah iklim tropis, sehingga kawasannya senantiasa basah dan lembab. Temperatur udaranya berada pada kisaran 25°-35° Celcius dengan curah hujan antara 1.500 – 2.000 mm per tahunnya. Salah satu sungai yang mengalir di taman nasional ini adalah Sungai Salawai.





3. Geologi dan Tanah





Kawasan TN Manusela terbentuk dari bebatuan kapur pada jaman Paleozoic dan zaman Mesozoic Awal. Adapun jenis tanah yang didapatkan di area perbukitan landai adalah aluvial halus, batuan kapur, dan batuan berpasir.





4. Ekosistem dan Vegetasi





Ekosistem di daerah ini terdiri dari ekosistem pantai, ekosistem hutan rawa, ekosistem hutan hujan dataran rendah, dan ekosistem hutan hujan pegunungan. Sementara tipe vegetasi yang yang mampu dijumpai ialah mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika pamah, hutan pegunungan, dan hutan sub-alpin.





Flora
dan Fauna Taman Nasional Manusela





Taman Nasional Manusela memang menjadi surga bagi banyak sekali jenis hewan dan tanaman. Pasalnya daerah yang mempunyai berbagai tipe vegetasi ini juga kaya akan spesies endemik dan jenis khas Australia-Asia.





1. Flora





Persebaran tumbuhan di taman nasional ini menyesuaikan dengan tipe vegetasinya. Jenis flora di kawasan ini juga bercampur antara khas Australia mirip Eucalyptus spp. dan khas Asia seperti pohon durian (Durio spp.), langsat hutan (Aglaia argentea), nyamplung (Calophyllum inophyllum), dan pohon meranti (Shorea selanica).





pohon meranti




Pada vegetasi hutan mangrove terdapat tumbuhan seperti pedada (Sonneratia alba), bakau (Rhizophora apiculata), bidu (Bruguiera sexangula), api-api (Avicennia officianalis) dan nipah (Nypa fruticans). Dekat dengan vegetasi ini, terdapat rawa dataran rendah yang ditumbuhi butun darat (Barringtonia recemosa), beringin (Ficus nodosa), dan pulai (Alstonia scholaris).





Tipe vegetasi hutan pantai didominasi oleh spesies tapak kuda atau katang-katang (Ipomoea pescaprae), rumput jara-jara (Spinifex littoralis), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus sp.), dan cemara maritim (Casuariana equisetifolia).





Sementara itu, ada pula tumbuhan kapur (Dryobalanops sp.), benuang (Octomeles sumatrana), kayu putih (Melaleuca leucadendron), matoa (Pometia pinnata), pakis endemik (Chintea binaya), dan berbagai jenis anggrek.





2. Fauna





Tercatat ada sekitar 117 jenis burung yang dapat dijumpai di kawasan ini dengan 14 diantaranya yaitu jenis burung endemik. Dua di antara jenis endemik tersebut kondisinya terancam punah, yaitu burung kakatua menyeramkan (Cacatua moluccensis) dan kalong angker (Pteropus ocularis).





kakatua seram




Adapun spesies endemik lainnya yakni kesturi Ternate (Lorius garrulus), nuri tengkuk ungu atau nuri kepala hitam (Lorius domicella), raja udang (Halcyon lazuli dan Halcyon sancta), burung madu Seram besar (Philemon subcorniculatus), dan nuri Ambon (Alisterus amboinensis).





Kelompok mamalia terestrial di daerah ini ada 8 jenis dan 3 diantaranya adalah Marsupial, yaitu mapea (Rhyncomeles prattorum) yang terancam punah, kuskus (Spilocuscus maculatus dan Phalanger orientalis), dan jenis Rodensia (Melomys aerosus, Melomys fulgens, Melomys fraterculus, Rattus ceramicus dan Rattus feliceus).





Sedangkan
mamalia berskala besar yang mampu ditemui antara lain rusa (Cervus
timorensis
), luwak (Pardofelis marmorata), babi hutan (Sus scrofa
dan Sus celebebsis), anjing liar (Canis familiar), kucing liar (Felis
catus
), dan musang (Paradoxurus hermaphroditus dan Vivera
tangulunga
).





Sementara mamalia berbentukkelelawar terdapat 26 jenis, mirip Rousettus amplixicaudus, Pteropus melaopogon, Pteropus ocularis, dan juga Macroglossus minimus.





Sejauh ini tercatat ada 46 jenis reptil yang hidup di TN Manusela yang berisikan 4 jenis penyu maritim, 1 jenis buaya, 17 jenis ular, 1 jenis kura-kura air tawar, dan 24 jenis kadal.





Reptil endemik di daerah ini yaitu kadal Seram (Dibamus seramensis). Ada juga soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), Calamaria ceramensis, dan Thyphlops kraai. Dapat pula dijumpai spesies seperti kadal panama (Tiliqua gigas-gigas), duyung (Dugong dugon), dan penyu hijau (Chelonia mydas).





Lalu golongan amfibi yang berhasil diidentifikasi dikategorikan dalam 8 jenis, yakni dari famili Ranidae (Platymantis papuensis, Rana modesta, dan Rana grisea-ceramensis), Hylidae (Litoria vagabunda, Litoria sp., Litoria amboinesis, dan Litoria infrafenate), dan Microhylidae (Phrynomantis fusca).





Kelompok kupu-kupu yang hidup di taman nasional ini ada sekitar 90 jenis yang tergolong ke dalam famili Papilionidae (Ornithoptera priamus, Ornithoptera goliathorocus, Papilio ulysses, Papilio fuscusfuscus, dan Grafthium stresemani).





Famili Pieridae (Delias manuselensis, Delias sp., Hebomoia leucippe, Valeria jobaea-eisa, dan Enaema candida) dan famili Danidae (Idea idea, Danaus chovsippus, Danaus hanata-nigra, Eupolea ciimena-melina, dan Eupolea sp). Sementara spesies endemik yaitu Epimastidia staudingeri dan Hypochrysops dolechallii.





Kegiatan
dan Destinasi Wisata





Ada aneka macam kegiatan yang mampu dilaksanakan di daerah Taman Nasional Manusela ini. Mulai dari sekadar memperhatikan keanekaragaman satwa dan tanaman yang dimiliki, sampai dengan wisata yang lebih menantang. Hal ini juga didukung dengan kondisi bentangan alam taman nasional yang sungguh bermacam-macam.





1. Mendaki Gunung Binaiya





Seperti yang sudah disebutkan bahwa Gunung Binaiya ialah puncak tertinggi di tempat taman nasional ini, sehingga menjadi tantangan sendiri bagi hadirin yang hobi mendaki. Apalagi sepanjang pendakian yang dilalui ialah hutan rimba dan sesekali berjumpa dengan penderasan.





gunung banaiya




Proses pendakian tidak terlalu berat, karena kondisi gunung cukup kondusif dan pastinya selama mengikuti aturan yang ditetapkan. Gunung ini berada tepat di tengah-tengah Pulau Seram.





2. Pegunungan dan Pantai Saleman





Pegunungan Saleman membentang membentang di sepanjang areal Pantai Saleman yang menjadi destinasi menarik, sebab penampakannya menyerupai hutan pada zaman jurrasic. Ketika mengunjungi pegunungan ini, maka wajib mampir di Pantai Saleman yang berpasir putih.





3. Sungai Salawai





Sungai Salawai terletak tepat di kawasan taman nasional dan dijadikan sebagai tempat pembuatan sagu oleh penduduk lokal. Muara sungai ini juga menjadi habitat para buaya.





4. Tebing Sawai





Bagi pengunjung yang ingin menjajal olahraga ekstrim, di kawasan ini ada Tebing Sawai yang menjadi lokasi panjat tebing. Uniknya tebing ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda dengan vegetasi karst yang juga menawan.





panjat tebing




5. Mengamati Biota Bawah Laut





Selain
wisata hutan, hadirin juga mampu wisata air dengan mengamati kekayaan biota
maritim dan terumbu karang yang berada di Teluk Sawai. Berbagai jenis ikan hias
dapat ditemui di kawasan ini dengan keadaan yang masih terjaga.





6. Gua Bawah Air





Gua Bawah Air berlokasi di Pantai Ora. Disebut sebagai Gua Bawah Air, karena lorongnya tembus hingga ke permukaan air bahari. Uniknya, bila pengunjung ingin masuk ke dalam gua maka terlebih dulu mesti menyelam.





7. Gua Ibu





Di sekitar Tebing Sawai terdapat Gua Ibu. Menyandang nama seperti itu karena bentuknya menyerupai rahim perempuan. Bekas-bekas pemikiran air dan gugusan bebatuan serta kelelawar mampu dijumpai di dalam gua ini.





8. Pasahari dan Pilana





Apabila ingin memperhatikan banyak sekali hewan seperti burung dan rusa, maka Pasahari menjadi objek wisata yang cocok. Sedangkan untuk mengamati spesies kupu-kupu sekaligus menjelajahi rimba mampu berkunjung ke Pilana.





9. Wai Isal





Pengunjung
yang ingin melakukan camp dapat mengunjungi daerah Wai Isal. Tidak
cuma berkemah saja, di sini pengunjung juga sekaligus mampu mengamati flora dan
fauna, bahkan menjelajahi hutan.





10. Penginapan Terapung





Penginapan terapung berlokasi di atas teluk di Desa Sawai. Dengan menginap di lokasi ini, pengunjung dapat menikmati panorama alam mirip pegunungan dan bahari dengan lebih laluasa. Harga sewanya pun sungguh terjangkau.


Advertisement

Iklan Sidebar