Tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tumbuhan adalah tanah yang mengandung humus yang cukup. Lalu, apa yang pemahaman tanah humus?
Pengertian Tanah Humus
Tanah humus ialah tanah yang memiliki kandungan organik sebagai habitat mikroorganisme penyubur tanah, sehingga tanah kaya akan komponen hara yang diperlukan tanaman. Humus yang terdapat dalam tanah juga menimbulkan tanah memiliki kemampuan untuk menahan air lebih baik, serta menjaganya dari risiko pengikisan.
Humus dalam tanah terdiri dari gabungan materi organik yang telah mengalami pembusukan mirip daun, ranting dan rumput yang sudah mati. Kandungan seperti alifatik hidroksida, fenol dan asam karboksilat adalah zat-zat yang ada pada humus dan berguna untuk kesuburan flora.
Oleh alasannya itu, secara sederhana tanah humus yakni sejenis tanah yang terbentuk dari pembusukan materi-bahan organik dalam rentang waktu tertentu.

Bahan organik selaku penyusun humus tersebut berasal dari sampah-sampah organik yang terurai dan menghasilkan partikel-partikel kecil bermuatan negatif. Kemudian partikel negatif tersebut bertugas untuk menyerap nutrisi mirip kalsium dan magnesium.
Partikel-partikel kecil yang bermuatan negatif dapat menyerap nutrisi yang bermuatan kasatmata mirip kalsium dan magnesium yang diperlukan oleh tumbuhan. Oleh alasannya itu, pada umumnya tanah kaya humus mempunyai ciri-ciri berwarna gelap dengan bintik-bintik putih.
Kebutuhan tumbuhan akan humus berlainan-beda antara satu dengan yang lainnya. Terdapat tanaman yang membutuhkan kandungan humus tinggi dalam tanah agar mampu tumbuh dengan baik, namun ada tanaman yang mampu bertahan pada tanah dengan kandungan humus rendah.
Jenis Tanah Humus
Menurut proses terbentuknya, tanah humus dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Tanah kaya humus sebab aktifitas endapan abu atau pasir
- Tanah kaya humus yang terbentuk dari kerikil-batuan yang permukaannya banyak ditumbuhi lumut atau flora perintis
- Tanah kaya humus yang terbentuk dari pelapukan bebatuan atau tanaman yang membusuk karena faktor kimia, angin, matahari, air dan yang lain
Jenis humus juga dapat dibedakan dari sumber bagian hara yang ada didalamnya. Misalnya tanah yang terbentuk dari kotoran binatang dan tanah yang terbuat dari sisa-sisa pohon yang telah mati.
Proses Humufikasi
Agar menjadi tanah humus, materi-materi organik mirip daun, ranting, dan rumput kering harus melalui tahapan atau proses humufikasi. Proses humufikasi dapat terjadi secara alami dan produksi, mirip pengomposan.
Humufikasi dapat dicontohkan dari kegiatan petani yang mencampurkan kotoran binatang dengan tanah semoga tanaman pertanian mampu tumbuh subur. Selain itu, jerami yang dibakar di sawah kemudian bubuk dari pembakaran tersebut dicampur dengan tanah persawahan juga merupakan contoh proses humufikasi.
Secara sederhana, humufikasi adalah proses kimia untuk menawarkan bagian hara pada tanah melalui penguraian materi-materi organik.
Sedangkan humufikasi yang terjadi secara alami contohnya ialah pembusukan daun-daun kering oleh mikroorganisme tanah. Hasil urai dari bahan organik tersebut akan meresap kedalam tanah sehingga tanah menjadi subur.

Ciri-Ciri Tanah Kaya Humus
Sebagai tanah yang subur alasannya adalah kaya humus, berikut ialah ciri-ciri yang dimilikinya:
- Tanah berwarna gelap, kehitaman atau kecokletan serta terdapat bintik-bintik berwarna putih. Mempunyai tekstur semacam itu alasannya terbentuk dari pelapukan tumbuhan dan menjadi sumber energi bagi mikroorganisme tanahsehingga membuat tanah menjadi gelap.
- Struktur tanahnya gembur dan banyak mengandung zat organik
- Daya serap air yang tinggi daripada jenis tanah yang lain. Sifat ini disebut koloidal dan amorfous, dimana sifat ini juga dimiliki oleh tanah liat. Akan namun tanah humus dan tanah liat berlainan, alasannya adalah tanah humus berdaya serap air tinggi, serta teksturnya gembur dan sangat subur.
- Kaya unsur hara mirip magnesium, kalsium dan kalium. Selain itu, tanah subur ini juga mempunyai kemampuan memperbanyak unsur dalam tanah sehingga jikalau tanaman tumbuh di humus maka akan sangat subur.
- Terdapat mikroorganisme penyubur tanah
- Tanah kaya humus gampang terbakar
- Tanah kaya humus mempunyai tekstur licin dikala terkena air
- Tanah kaya humus ialah tanah yang berbau
Manfaat Tanah Humus
Tanah humus yakni aspek yang penting bagi sektor pertanian dan perkebunan karena memperlihatkan faedah selaku berikut:
- Tanah humus berkontribusi besar terhadap ketahanan dan kesuburan tanah
- Sumber makanan bagi tanaman dan berperan baik bagi pembentukan serta struktur tanah. Hal ini disebabkan alasannya adalah humus berdaya serap tinggi sehingga mengandung banyak air
- Mampu mengikat bahan kimia toksik dalam tanah dan air
- Humus dapat memajukan kandungan air tanah
- Mencegah abrasi tanah, menaikan aerasi tanah dan juga dapat meningkatkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa organik toksik
- Menggantikan peran pupuk buatan. Tanah humus sungguh menyuburkan tanaman karena terbentuk dari pelapukan tumbuhan, kotoran dan tanah.
- Mendorong perkembangan akar meningkat lebih baik
Membuat Tanah Humus Sendiri
Selain terbentuk lewat proses alami, tanah humus juga mampu kita buat secara mandiri dengan mempergunakan bagian-unsur alami disekitar. Berikut ini ialah cara membuat tanah humus sendiri yang mampu kita ikuti, yaitu:
1. Mengumpulkan Dedaunan
Kita mampu mulai dengan menghimpun daun, rumput serta hijauan lain ke dalam kantong atau wadah. Tidak ada jenis khusus untuk ini, alasannya adalah kita mampu mencampurkan daun atay rumput kering maupun segar.
2. Menambahkan Kotoran Hewan
Jika kita mempunyai hewan peliharaan, mirip kambing, ayam atau sapi, maka kita dapat memanfaatkan kotorannya untuk dijadikan tanah humus.
3. Menentukan Lokasi Tanah Humus
Tentukan dimana kita akan menciptakan tanah subur ini. Posisi ideal biasanya yakni di halaman belakang rumah. Pastikan pula semoga proses humufikasi terhindar dari gangguan hewan dan yang lain.
Lakukan penggalian tanah seperlunya, kemudian adonan tanah, daun dan kotoran binatang dijadikan satu ke dalam lubang. Basahi timbunan tersebut dan selanjutnya tutup dengan plastik atau terpal.
4. Pengecekan Rutin
Selanjutnya, kita bisa melakukan pengecekan berkala dan bila diperlukan mampu menambahnya dengan bahan kompos mirip sampah organik, daun, rumput, sayuran dan sebagainya. Setelah itu, tutup kembali dengan lapisan tanah gres.
Aduklah tanah humus yang kita buat tersebut setiap 1 atau 2 minggu dengan menambahkan air ke tumpukan kompos biar tetap lembab. Setelah 3 minggu, tanah humus ini siap dipakai menjadi media tanam yang subur bagi tanaman.